Kelapa sawit (Elaeis guenensis Jack) memang tanaman primadona di dunia perkebunan. di Indonesia tanaman ini memang terbukti telah memberikan kehidupan bagi banyak orang. Berbagai macam aktivitas dan alasan tercipta melalui tanaman ini. Mulai dari penciptaan lapangan pekerjaan, menanam sawit sebagai investasi hari tua, pembukaan lahan dari yg berizin sampai yang sembunyi-sembunyi, bahkan bakar - membakar hutan sampai orang utan dan gajah juga kena sasaran.
Fenomena kelapa sawit juga terbawa ke lingkungan akademik. Jika ditanya mahasiswa akan kemana jika tamat nanti.... maka jawabannya hampir sama, MELAMAR DI PERKEBUNAN dan jadi ASSISTEN KEBUN. Cita - cita yang linier sekali dan jadi terasa monoton. Monoton karena ada anggapan "takdir dari seorang sarjana pertanian adalah ambil bagian dari kegiatan perkebunan. Nah..... karena anggapan itu telah merajalela merasuki pikiran, maka wawasan pun jadi "mentok" hanya sampai pengetahuan tentang kebun saja.
Lalu....salahkah mindset ini terus dipelihara??? menurut saya tidak salah. Namun sebelumnya kita harus sadar luasnya pengertian pertanian ini.
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatbudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan. (sumber : Wikipedia)
Fakultas Pertanian UMSU disamping tempat saya mengajar, juga merupakan wadah bagi kami menyebarkan sedikit sisi lain dari dunia pertanian kepada mahasiswa dan bahkan kepada rekan - rekan cleaning service disana.
Mahasiswa sedang memodivikasi tanaman lidah mertua agar lebih bernilai jual
Aneka produk pot dan tanaman mini Sunsivieria
Cleaning Service sedang membuat pot dari bambu bekas di sela waktu istirahatnya
Berbagai kegiatan diatas juga merupakan kegiatan pertanian juga kan....???. melakukan hal - hal kecil seperti itu sangat bermanfaat dan dapat menjadi penghasilan tambahan bagi orang-orang yang mencintai dunia pertanian. Bahkan jika tekun, kegiatan ini bisa saja menjadi pendapatan pokok. Tak jarang kita dengar orang yang meraup keuntungan jutaan rupiah perbulan dari berbisnis tanaman hias, beternak ikan hias, burung berkicau, ataupun budidaya pakan ternak seperti : semut, jangkrik, ulat hongkong,bahkan cacing.
Jadi............ Mulailah dari yang kecil, Mulailah dari hobi.!!
dan ingat.................. Pertanian itu bukan hanya tentang kelapa sawit.!!!
Wassalam...........
Posting Komentar